×
Untitled-1

Perajin Bata di Mojokerto Temukan Situs Pagar Peninggalan Majapahit



Pengrajin bata merah di daerah Mojokerto menemukan situs purbakala yang berbentuk pagar peninggalam zaman Majapahit. Bangunan sejarah yang berbentuk memanjang ini mempunyai tebal 1,1 meter. 

Bangunan kuno ini ditemukan di lahan yang digunakan untuk produksi bata merah yang ada di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto. Lahan untuk pembuatan bata merah ini sebelumnya adalah sawah milik Tono, warga setempat. Di lokasi itu berjajar tempat pembuatan bata merah. 

Situs purbakala ini pertama kali ditemukan oleh seorang pengrajin bata merah asal Desa Kumitir bernama Muchlison(46). Dirinya mengaku pertama kali menemukan struktur dari bata kuno ini pada hari Rabu(19/6). Ketika itu dirinya sedang menggali tanah untuk bahan pembuatan bata merah. Di kedalaman 1 meter dari permukaan tanah yang digalinya, Muchlison menemukan adanya tumpukan bata kuno yang sama dengan pondasi rumah.

Karena rasa penasaran, diapun melanjutkan menggali bangunan ini. Ternyata struktur dari bata merah kuno ini berdiri cukup panjang dari arah selatan ke arah utara. Bahkan struktur bangunan tersebut memanjang sampai ke lahan yang disewa oleh Nurali tepat di bagian utara lahannya. 



"Pada awalnya terlihat seperti pondasi bangunan rumah biasa, saya gali lebih dalam lagi, dan kelihatan seperti pagar. Dalamnya masih ada, dan panjangnya juga masih berlanjut," jelas Muchlison, kepada wartawan di lokasi ditemukannya situs purbakala, Jum'at(21/6). 

Muchlison dan Nurali baru menggali sebagian bangunan purbakala yang ditemukan mereka. Dari bagian yang sudah digali, panjangnya mencapai 21 meter membentang dari arah selatan ke arah utara. Tebal bangunannya mencapai 110 cm. 

Sementara itu ketinggina bangunan yang terlihat baru 60 cm, yang terdiri dari 12 lapis bata merah kuno. Bata merah yang membentuk bangunan ini mempunyai ukuran 31x21x6 cm. 

"Setelah menemukan situs ini, saya lalu melapor ke pihak Purbakala(Balai Pelestarian Cagar Budaya/BPCB Jatim). Karena takut nantinya bermasalah, jelas Muchlison. 

Mendapatkan informasi dari warga, tim dari BPCB Jatim pun langsung meninjau situs itu. Para arkeolog melakukan pemetaan dan pengukuran di lokasi. Menggingat situs yang ditemukan ini berdekatan dengan situs Kumitir yang ditemukan pada tahun 2017 lalu. 

Nugroho Harjo Lukito, selaku Arkeolog BPCB Jatim menjelaskan, struktur purbakala ini berbentuk pagar. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bagian tonjolan yang mempunyai tebal lebih dari 20 cm dibandingkan dengan bagian utama. Lebar setiap tonjolan 110 cm. Dan jarak antar tonjolan sejauh 445 cm. 

"Fungsi tonjolan ini untuk memperkuat kontruksi pagar agar tidak roboh," ucapnya. 

Nugroho menambahkan, pagar kuno ini dipastikan adalah peninggalan zaman Majapahit. Dugaan ini diperkuat dengan ukuran bata merah yang menyusun bangunan. Menurutnya, bata merah yang berukuran 31x21x6 cm itu sama dengan bata pada candi-candi peninggalan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. 

"Yang jelas pagar ini ada peninggalan zaman Majapahit, tapi mengenai Majapahit awal, pertengahan ataupun akhir belum dapat dipastikan. Karena belum ditemukan artefak yang memperlihatkan masanya," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.